Saat ini kita berada di era ketiga dari revolusi komputer, yaitu era ubiquitous computing. Era di mana komputer dapat ditemukan di mana saja, di telepon seluler, toaster, mesin cuci, mesin game, bahkan pada kartu pintar (smart card). Bila pada era pertama dari revolusi komputer ditandai dengan komputer mainframe yang berukuran raksasa dan digunakan bersama-sama oleh banyak orang (one computer many people), era kedua ditandai dengan eksistensi dan perkembangan dari personal computer (one computer one person), maka pada era ketiga ini seseorang dalam kehidupannya sehari-hari dapat berinteraksi dengan banyak komputer (one person many computers).
Ubiquitous Computing memungkinkan manusia berinteraksi dengan komputer secara kontinyu, di mana saja dan kapan saja tanpa disadari. Istilah Ubiquitous sendiri memiliki arti muncul atau terjadi dmana-mana. Sedangkan menurut Mark Weiser (seorang peneliti di Xerox PARC, yang kemudian disebut sebagai pelopor Ubiquitous Computing.), mendefinisikannya sebagai :
Kemudian komputer menjadi semakin embedded (tertanam dalam suatu alat), semakin pas dan enak, serta semakin natural. Sehingga kita menggunakannya tanpa memikirkannya dan tanpa menyadarinya. Tujuan utamanya adalah "activate the world", mengaktifkan segala yang ada di sekitar kita. Hal itu membutuhkan inovasi-inovasi baru di bidang operating system, user interface, networks, wireless, displays dan masih banyak lagi.
Ubicomp menjadi inspirasi dari pengembangan komputasi yang bersifat "off the desktop", di mana interaksi antara manusia dan komputer bersifar natural dan secara perlahan meninggalkan paradigma keyboard/mouse/displays dari generasi PC.
Aspek-aspek yang Mendukung Pengembangan Ubiquitous Computing
Ubiquitous Computing memungkinkan manusia berinteraksi dengan komputer secara kontinyu, di mana saja dan kapan saja tanpa disadari. Istilah Ubiquitous sendiri memiliki arti muncul atau terjadi dmana-mana. Sedangkan menurut Mark Weiser (seorang peneliti di Xerox PARC, yang kemudian disebut sebagai pelopor Ubiquitous Computing.), mendefinisikannya sebagai :
"Ubiquitous Computing is the method of enhancing computer use by making many computers available throughout the physical environment, but making them effectively invisible to the user."yang dapat diartikan sebagai metode yang bertujuan menyediakan serangkaian komputer bagi lingkungan fisik pemakainya dengan tingkat efektifitas yang tinggi namun dengan tingkat visibilitas serendah mungkin. Weiser menjelaskan bahwa terminologi komputer dalam dunia ubiquitous computing (ubicomp) tidak terbatas pada sebuah PC, sebuah notebook, ataupun sebuah PDA tetapi berwujud sebagai macam-macam alat yang memiliki sifat demikian natural, sehingga seseorang yang tengah menggunakan ubicomp devices tidak akan merasakan bahwa mereka tengah mengakses sebuah komputer.
Kemudian komputer menjadi semakin embedded (tertanam dalam suatu alat), semakin pas dan enak, serta semakin natural. Sehingga kita menggunakannya tanpa memikirkannya dan tanpa menyadarinya. Tujuan utamanya adalah "activate the world", mengaktifkan segala yang ada di sekitar kita. Hal itu membutuhkan inovasi-inovasi baru di bidang operating system, user interface, networks, wireless, displays dan masih banyak lagi.
Ubicomp menjadi inspirasi dari pengembangan komputasi yang bersifat "off the desktop", di mana interaksi antara manusia dan komputer bersifar natural dan secara perlahan meninggalkan paradigma keyboard/mouse/displays dari generasi PC.
Aspek-aspek yang Mendukung Pengembangan Ubiquitous Computing
- Natural Interfaces => Penggunaan aspek-aspek alami sebagai cara untuk memanipulasi data, contohnya teknologi semacam voice recognizer ataupun pen computing. Kesulitan utama dalam pengembangan natural interfaces adalah tingginya tingkat kesalahan (error prone), contoh pengucapan vokal "O" pada setiap orang bisa berbeda meski dengan maksud yang sama.
- Context Aware Computing => salah satu cabang ilmu komputer yang memandang suatu proses komputasi tidak hanya menitikberatkan perhatian pada satu buah objek yang menjadi fokus utama dari proses tersebut tetapi juga pada aspek di sekitar objek tersebut. komputasi konvensional hanya berfokus pada aspek “who”, di sisi lain Context Aware Computing tidak hanya berfokus pada “who” tetapi juga “when”, “what”, “where”, dan “why”. Context Aware Computing memberikan kontribusi signifikan bagi ubicomp karena dengan semakin tingginya kemampuan suatu device merepresentasikan context tersebut maka semakin banyak input yang dapat diproses berimplikasi pada semakin banyak data dapat diolah menjadi informasi yang dapat diberikan oleh device tersebut.
- Micro-nano technology => Perkembangan teknologi mikro dan nano, yang menyebabkan ukuran microchip semakin mengecil, saat ini menjadi sebuah faktor penggerak utama bagi pengembangan ubicomp device. Semakin kecil sebuah device akan menyebabkan semakin kecil pula fokus pemakai pada alat tersebut, sesuai dengan konsep off the desktop dari ubicomp. Teknologi yang memanfaatkan berbagai microchip dalam ukuran luar biasa kecil semacam T-Engine ataupun Radio Frequency Identification (RFID) diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk smart card atau tag.
- Security => Ubicomp membawa efek meningkatnya resiko terhadap security. Penggunaan gelombang, inframerah, ataupun bentuk media komunikasi tanpa kabel lain antara alat input dengan alat pemroses data membuka peluang bagi pihak lain guna menyadap data. Sebagai implikasinya sang penyadap dapat memanfaatkan data tersebut untuk kepentingan mereka. Saat ini berbagai riset tentang pengiriman data yang aman, termasuk penelitian terhadap protokol-protokol baru, menjadi salah satu fokus utama dari riset tentang ubicomp.
- Privasi => Penggunaan devices pada manusia menyebabkan ruang pada privasi semakin mengecil. Dengan alasan efisiensi waktu pegawai seorang pimpinan dapat meminta semua karyawannya memakai tag yang dapat memonitor keberadaan karyawan tersebut di kantor. Hal ini menyebabkan sang karyawan tidak lagi mendapatkan privasi yang menjadi haknya karena keberadaannya dapat dipantau setiap saat oleh sang pimpinan beserta data yang menyertainya, misalnya sang pimpinan menjadi dapat mengetahui berapa kali sang karyawan pergi ke toilet hari itu.
- Wireless Speed => Dengan berbagai macam ubicomp devices tuntutan akan kecepatan teknologi komunikasi nirkabel menjadi sesuatu yang mutlak. Teknologi saat ini menjamin kecepatan ini untuk satu orang atau beberapa orang dalam sebuah grup. Tetapi ubicomp tidak hanya berbicara tentang satu device untuk satu orang, ubicomp membuat seseorang dapat membawa beberapa devices dan ubicomp juga harus dapat dimanfaatkan di area yang luas semacam stasiun, teknologi yang ada saat ini belum mampu menjamin kecepatan untuk situasi semacam itu karena itu ubicomp dapat menjadi tidak efektif apabila tidak didukung perkembangan teknologi nirkabel yang dapat menyediakan kecepatan yang dibutuhkan.
Sumber :
http://www.docstoc.com/docs/5022347/Ubiquitous-Computing--%E2%80%93-Era-Ketiga-dari-Revolusi-Komputer
http://www.shvoong.com/exact-sciences/1637200-mengenal-ubiquitous-computing/
http://www.docstoc.com/docs/5022347/Ubiquitous-Computing--%E2%80%93-Era-Ketiga-dari-Revolusi-Komputer
http://www.shvoong.com/exact-sciences/1637200-mengenal-ubiquitous-computing/
No comments:
Post a Comment