Wednesday, June 13, 2012

Penambahan Nama Suami di belakang Nama Istri dalam Kacamata Islam

Hukum Islam tentang menambahkan nama suami di belakang nama isteri

Setelah menikah, terkadang seorang wanita menambahkani namanya belakangnya dengan nama suaminya.
Dan banyak seorang wanita muslimah setelah menikah, lalu menisbatkan namanya dengan nama suaminya, misalkan : Maryani menikah dengan Amiruddin, kemudian ia memakai nama suaminya sehingga namanya menjadi Maryani Amiruddin.

Bagaimana pandangan Islam mengenai perihal penamaan ini ?

Dalam ajaran Islam, Hukum Penamaan adalah hal yang penting.
Setiap laki-laki ataupun perempuan hanya diperbolehkan menambahkan " nama ayahnya " dibelakang nama dirinya dan mengharamkan menambahkan nama lelaki lain selain ayahnya dibelakang namanya, meskipun nama tersebut adalah nama suaminya.

Karena dalam ajaran islam. Nama lelaki dibelakang nama seseorang berarti "keturunan atau anak dari lelaki tersebut. Sehingga, tempat tersebut "hanya boleh" untuk tempat nama ayah kandungnya sebagai penghormatan anak terhadap orang tua kandungnya

Berbeda dengan budaya barat, seperti istrinya Bill Clinton: Hillary Clinton yang nama aslinya Hillary Diane Rodham; istrinya Barrack Obama: Michelle Obama yang nama aslinya Michelle LaVaughn Robinson, dan lain-lain.

Hadist mengenai perihal penamaan ini sangat shahih.

Sabda Nabi Shollallohu Alaihi wa Sallam :

مَنِ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ أَوْ انْتَمَى إِلَى غَيْرِ مَوَالِيهِ، فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللهِ وَالمَلاَئِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ، لاَ يَقْبَلُ اللهُ مِنْهُ يَوْمَ القِيَامَةِ صَرْفًا وَلاَ عَدْلاً

“Barang siapa yang mengaku sebagai anak kepada selain bapaknya atau menisbatkan dirinya kepada yang bukan walinya, maka baginya laknat Alloh, malaikat, dan segenap manusia. Pada hari Kiamat nanti, Alloh tidak akan menerima darinya ibadah yang wajib maupun yang sunnah”

Dikeluarkan oleh Muslim dalam al-Hajj (3327) dan Tirmidzi dalam al-Wala’ wal Habbah bab Ma ja’a fiman tawalla ghoiro mawalihi (2127), Ahmad (616) dari hadits Ali bin Abi Tholib rodhiyallohu anhu.

Dan dalam riwayat yang lain :

مَنِ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ غَيْرُ أَبِيهِ، فَالجَنَّةُ عَلَيْهِ حَرَامٌ

“Barang siapa bernasab kepada selain ayahnya dan ia mengetahui bahwa ia bukan ayahnya, maka surga haram baginya.”
Dikeluarkan oleh Bukhori dalam al-Maghozi bab : Ghozwatuth Tho`if (3982), Muslim dalam “al-Iman” (220), Abu Dawud dalam “al-Adab”

Hadist yang juga mendukung hal ini adalah:

لَيْسَ لَهُ فِيهِمْ – أي نسب - فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ

Artinya: tidaklah seseorang mendakwakan kepada selain ayahnya sedangkan dia mengetahuinya kecuali dia telah kafir, barangsiapa yang mendakwakan kepada suatu kaum sedangkan dia tidak memiliki nasab dari mereka, maka hendaklah dia memesan tempatnya dalam neraka ( Bukhari - 3508 )

اللَّهِ وَالْمَلائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ ) رواه ابن ماجة (2599) وصححه الألباني في صحيح الجامع (6104

Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: (Barangsiapa yang menisbatkan dirinya kepada selain ayahnya, maka baginya laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya)
HR Ibnu Majah(2599) dan dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ (6104).

Pemberlakuan yang dibolehkan ialah dengan memberikan suatu keterangan: misalkan Astuti menikah dengan Rahmat, maka silahkan memperkenalkan diri dengan sebutan : Astusti istrinya Rahmat atau hanya dengan Nyonya Rahmat atau Ibu Rahmat.
Hal tersebut diatas tidak berkaitan dengan permasalahan nasab / garis keturunan.
Karena didalam hukum Islam jika Astuti menggabungkan namanya menjadi Astuti Rahmat, hal itu berarti Astuti anak dari laki-laki yang bernama Rahmat.

Tidak kita temukan dalam sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang menunjukkan bahwa istri dinisbatkan kepada suaminya, karena para istri Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam yaitu para ibu kaum mukminin menikah dengan manusia yang paling mulia nasabnya namun tidak seorang dari mereka yang dinisbatkan kepada nama beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, bahkan mereka semua masih dinisbatkan kepada ayah mereka meskipun ayah mereka kafir, demikian pula para istri sahabat radhiallahu anhum dan yang datang setelah mereka tidak pernah mengganti nasab mereka.

Kesimpulannya kita sebagai muslim yang memiliki jati diri, yang taat kepada Allah Ta’alaa hendaklah kita mencontoh apa yang telah diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam 





sumber : http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=447964028547913&id=100000029609275

Sunday, May 13, 2012

Melahirkan dengan Bantuan Alat Vakum

Anda tentu sudah pernah mendengar tentang melahirkan dengan bantuan alat vakum, atau bagi Anda yang sudah menonton film asal India "3 Idiot" tentu tahu seperti apa gambaran melahirkan dengan bantuan alat vakum. saya sendiri belum pernah melihat langsung prosesnya tapi ada keluarga saya yaitu kakak ipar saya sudah pernah merasakan melahirkan dengan bantuan alat vakum. Awalnya Kakak Ipar saya melahirkan dengan proses normal, tetapi karena tekanan darah yang terus naik dan sudah kelelahan karena bayinya tidak juga keluar, akhirnya Dokter menyarankan untuk menggunakan bantuan alat vakum. Dengan bantuan alat vakum Kakak Ipar saya tidak perlu mengedan terlalu keras karena dengan tekanan darah yang tinggi mengedan keras bisa mengakibatkan pecahnya pembuluh darah. Tadinya Kakak Ipar saya tidak mau dan lebih memilih untuk dicaesar, tapi karena kata Dokter sayang sudah sejauh ini jika harus dicaesar dan masih bisa melahirkan normal dengan bantuan alat vakum akhirnya Kakak Ipar saya setuju. Alhamdulillah keponakan saya pun lahir, laki-laki dengan berat 3300 gram dan panjang 48cm, sehat dan tidak kurang satu apapun. Walaupun ketika dilahirkan kepalanya memang agak sedikit panjang dan terlihat jelas bekas tarikan alat vakum, namun keesokan harinya sudah kembali normal. Sekarang keponakan saya sudah berusia 2 bulan dan alhamdulillah sehat walafiat.

Ketika saya mendengar kabar bahwa Kakak Ipar saya melahirkan dengan bantuan alat vakum, ada rasa khawatir karena kurangnya pengetahuan tentang hal tersebut. Karena itu saya searching tentang hal tersebut dan ingin berbagi dengan teman-teman disini agar suatu saat jika dihadapkan pada keadaan seperti Kakak Ipar saya, Anda tidak ragu untuk mengambil keputusan dan tidak perlu khawatir. Yuk kita simak penjelasan dari  dr. Mohammad Andalas tentang melahirkan dengan bantuan alat vakum berikut ini !


Umumnya proses persalinan berlangsung spontan dengan tenaga ibu, hanya sebahagian kecil dengan bantuan alat seperti alat vakum atau alat forceps. Demikian juga dengan operasi sesar yang dilakukan bila syarat persalinan pervaginam tak terpenuhi.

Alat vakum masih digunakan para dokter kebidanan dan kandungan di seluruh dunia dan hanya variasi model alat vakum saja yang berbeda antara satu Negara dengan Negara lainnya, mulai alat dengan bahan metal dan non metal. Badan POM Amerika Serikat (Food Drug and Administration) masih menganjurkan penggunaan alat ini sejak 1988 dan begitu juga para ahli kebidanan Indonesia.

Dokter biasanya akan berhenti melakukan tarikan vakum bila merasa tarikan berat dari lazimnya suatu tarikan, tarikan yang butuh waktu ekstra yaitu melebihi 30 menit. Juga bila alat vakum terlepas sampai 3 kali yang menunjukkan bayi sulit melalui jalan lahir. Secara umum komplikasi pada bayi yang ditakutkan dengan penggunaan alat vakum adalah akibat salah proses menempatkan alat di kepala bayi, arah tarikan yang tak benar dan kepiawaian sang operator yang kurang. Hanya Operator yang berpengalaman dan kompeten tahu ini. Hal inilah yang saya sampaikan di awal tadi bahwa alat vakum aman bila yang mengerjakan kompeten.

Kadang kala ada faktor lain yang menyebabkan buruk kondisi bayi pasca vakum, misal bayi yang kondisi gawat sejak dalam rahim (gawat janin), sehingga saat diputuskan sampai untuk tindakan operasi, membutuhkan waktu 30 menit dan ditakutkan waktu 30 menit tersebut mengancam bayi sangat buruk sampai kematian. Maka dokter mengambil tindakan vakum dan hal ini yang mungkin banyak terjadi, sehingga ada opini bahwa kalau bayi divakum sangat dikhawatirkan.

Indikasi dilakukan ektraksi vakum
Indikasi seorang ibu dilakukan ektraksi vakum adalah, bila ibu dengan sakit jantung, ibu dengan radang paru (pneumonia) dan penyakit asma. Selain itu, Ibu yang tertalu lelah dan tidak sanggup mengedan lagi. Sedangkan Indikasi bayi, adalah bayi dengan distress (gawat janin) dan tali pusat telah keluar jalan lahir (menumbung ), Tentu semua tindakan dilakukan bila syarat pengunaan alat terpenuhi.

Umumnya bayi yang dilahirkan dengan vakum ada tonjolan kaput buatan akibat proses tarikan alat. Kaput ini harus ada untuk mudahnya tarikan dan ini akan hilang dalam 1 kali 24 jam, umumnya dalam seminggu sudah normal kembali. Risiko komplikasi ringan berupa perdarahan bawah kulit (hematom) dan perdarahan bawah tulang kepala (sudural) sangat jarang terjadi.

Penelitian menunjukkan bahwa tingkat risiko komplikasi bayi yang dilahirkan secara spontan, alat vakum dan operasi tidak berbeda bermakna, begitu juga terhadap hal inteligensinya. Karena itu kenapa kita harus takut dilahirkan dengan bantuan vakum andaikan dilakukan dengan kaidah-kaidah yang benar dan operator yang professional?

Sekian pengalaman keluarga saya dan ilmu tentang melahirkan dengan bantuan alat vakum, semoga bermanfaat buat teman-teman. :)





sumber : http://www.ccde.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=409:amankah-bila-bayi-lahir-dengan-tarikan-vakum&catid=21:sehati&Itemid=28

Saturday, April 14, 2012

5 TOEFL SKILL

  • Object of Preposition
An object of a preposition adalah noun (kata benda) atau pronoun (kata ganti) yang terletak setelah preposition (kata depan), seperti in, at, of to, by, behind, dan on yang befungsi membentuk sebuah prepositional phrase.

Contoh:
The trip (to the island) (on Saturday) will last (for three hours).

Kalimat diatas berisi tiga buah object of preposition; Island sebagai object of preposition dari to; Saturday sebagai object of preposition dari on dan three hours sebagai object of preposition dari for.

Padsa Structure Section TOEFL Test, object of preposition bisa membingungkan karena banyak yang menduga bahwa object of preposition adalah subject dari kalimat tersebut.
Contoh:

To Mike ____ was a big surprise.

(A) really
(B) the party
(C) funny
(D) when

Analisa:
  • Dari kalimat diatas, harus dipahami bahwa Mike (noun) bukalah Subject tapi object of preposition dari To. 
  • Subject dari kalimat diatas tidak ada, sedangkan Verbnya adalah was.
  • Karena yang dibutuhkan adalah Subject, maka jawaban terbaik adalah (B), the party. Sedangkan (A), (C), dan (D) salah karena mereka bukanlah Subject.

Harus dingat bahwa:

Preposition diikuti oleh noun atau pronoun yang kemudian disebut object of preposition.
Jika sebuah kata adalah object of preposition, maka kata tersebut bukanlah sebuah Subject.

  • Present Participle
Present Participle adalah Verb + ing.


                                        Contohnya:  studying, driving, cooking

Penggunaan Present participle pada Structure section TOEFL test seringkali membingungkan karena fungsingya yang bisa sebagai part of a verb (bagian dari kata kerja) atau adjective (kata sifat).

1. Sebagai bagian dari kata kerja (Part of a verb)

.   Present participle (verb+ing) akan berfungsi sebagai part of a verb jika digunakan bersamaan dengan tobe (am, is, are, was, and were).

Contoh:                 
The train is arriving at the station now.
  The students are talking in the classroom.

Analisa:
  • arriving adalah part of a verb karena ditemani oleh is (to be).
  • talking adalah part of a verb karena ditemani oleh are (to be)
2. Sebagai adjective (Kata Sifat)

Present participle (Verb + Ing) berfungsi sebagai adjective apabila tidak ditemani oleh to be (am, is, are, was and were).

Contoh:
The train arriving at the station now is an hour late.
The students talking in the class look very happy.

 Analisa:
  • arriving is adjective karena tidak ditemani oleh be. Sedangkan, Subject kalimat diatas adalah train dan verbnya adalah is.
  • talking adalah adjective karena tidak ditemani oleh be. Subject dari kalimat diatas adalah students dan verbnya adalah look.


  • Noun Clause Connector
Di skill 8 (Noun clause connector/subject), Noun Clause Connector tidak hanya berfungsi sebagai Connector tapi pada saat yang bersamaan juga berfungsi sebagai Subject. Perhatikan kalimat di bawah ini:

Analisa:

Pada kalimat pertama terdapat dua kalimat/klausa: I know dan what happened yesterday.  Kedua kalimat ini di hubungngakn oleh Connector what.


Pada kalimat ke dua (what happened yesterday) dari kedua contoh di atas. What juga berfungsi sebagai Subject dari kalimat tersebut. Sedangkan happened berfungsi sebagai verb.






  • Adverb Clause Connector

Perhatikan dua contoh kalimat di bawah ini:
He is tired because he has been working so hard.
Because he has been working so hard, he is tired.

Analisa:

Di masing-masing contoh kalimat di atas terdapat dua buah klausa/kalimat:
  1. He is tired
  2. He has been working hard 
Kedua klausa/kalimat diatas tentunya membutuhkan connector untuk menyambungkan mereka dan mempunyai arti. Connector yang tepat adalah because. Sehingga kalimatnya menjadi
  • He is tired because He has been working hard, or
  • Because he has been working hard, he is tired.
 Kalau Connectornya berada di tengah-tengah, maka tidak membutuhkan koma tapi kalau connectornya ada di awal kalimat, maka di butuhkan koma.

Contoh dibawah ini menunjukan bagaimana Adverb Clause Connector biasa di tes di Structure Section dari TOEFL test.


Example

_____ arrived at the library, he started to work immediately.

(A) The student
(B) When
(C) He
(D) After the student

Analisa:
  • Dari dua klausa/kalimat diatas, kalimat pertama ".....arrive at the library" belum memiliki Subject tapi sudah memiliki Verb. Sedangkan kalimat kedua sudah memiliki Subject, he, dan Verb, started.
  • Tidak  juga ada juga Connector untuk menghubungkan kedua kalimat tersebut.
  • Jawaban terbaik adalah (D) karena ada  subject, the student, untuk melengkapi kalimat arrive, dan connector, when, untuk menghubungkan kedua kalimat tersebut.



  • Coordinate Connector
Yang dimaksud dengan Coordinate Connector adalah AND, BUT, OR, or SO. 

Banyak kalimat dalam Bahasa Inggris yang terdiri dari dua klausa ( Klausa adalah kelompok kata yang paling sedikit terdiri dari satu Subject dan satu Verb (Predikat). 

Ketika ada dua kalimat dalam Bahasa Inggris, kita harus menggabungkannya dengan benar. Saalahs atu cara untuk menggabungkan dua buah kalusa adalah dengan menggunakan AND, BUT, OR, or SO.

Contoh:
  1. The sun was shining and the sky was blue.
  2. The sky was blue, but it was very cold.
  3. It may rain tonight, or it may be clear.
  4. It was raining outside, so I took my umbrella.
Analisa:
  • Keempat kalimat diatas terdiri dari dua klausa dan semuanya di hubungkan dengan sebuah Coordinate Coonector dan sebuah Comma.
Contoh berikut ini akan menunjukan bagaimana Coordinate Connector di Tes di Structure Questions pada TOEFL Test.

Contoh:

I forgot my coat, ____ I got very cold.

(A) then
(B) so
(C) later
(D) as a result

Analisa:
  • Kalimat diatas memiliki dua  buah klausa:  I forgot my coat dan I got very cold. Untuk menghubungkannya, kita harus menggunakan sebuah Coonector. Kata Then (A), later (C), dan as a result (D) bukanlah Connector. Jadi jawaban terbaik adalah (B) karena so bisa menghubungkan kedua klausa tersebut dengan benar.
source :
http://www.belajartoefl.net/2011/08/skill-skill-dari-structure-question.html

Saturday, January 7, 2012

Cara Menggunakan Toilet Umum yang Benar

Cara kuman-kuman tersebut masuk ke dalam tubuh adalah melalui interaksi yang Anda lakukan dengan benda-benda yang ada di toilet umum. Misalnya ketika menyentuh flush pada kloset, keran, pegangan pintu, atau benda-benda lain yang Anda sentuh. Tidak mungkin juga menghindari toilet umum karena tidak mungkin menahan keinginan ke toilet, bahkan jika dipaksakan dapat menyebabkan masalah pada tubuh, seperti infeksi saluran kemih.

Melindungi Diri di Toilet Umum
Anda tidak perlu terlalu takut menggunakan toilet karena ada beberapa cara melindungi diri dari kuman-kuman yang ada di toilet umum, antara lain:
  • Barang-barang yang Anda bawa seperti tas, dompet atau barang lainnya jangan diletakkan di lantai toilet.
  • Sebelum menggunakan kloset, flush dulu untuk mengeluarkan urine dan kotoran lainnya yang menjadi tempat tinggal bateri.
  • Jika menggunakan kloset duduk, seka dudukan toilet dengan menggunakan tisu.
  • Lapisi dudukan kloset dengan pelapis dudukan kloset jika ada, atau gunakan tisu sebagai pelapisnya.
  • Jangan duduk diatas dudukan kloset jika terlihat basah atau kotor. Posisi yang dapat dilakukan adalah dengan posisi duduk melayang tanpa menyentuh kloset. Anda dapat bertumpu pada dinding atau pintu saat melakukannya.
  • Sebisa mungkin, hindari untuk menyentuh benda-benda yang ada di toilet. Anda dapat menggunakan tisu saat menekan flush di kloset atau membuka pintu.
  • Tutup kloset sebelum menekan flush dengan menggunakan tisu. Pada keadaan terbuka, kuman-kuman dalam kloset dapat meloncat keluar dan mengenai atau masuk ke dalam tubuh. Jika tidak ada penutup, jauhi kloset saat melakukan flush.
  • Selesai menggunakan kloset, jangan lupa cuci tangan dengan menggunakan sabun. Cuci tangan dengan cara yang benar selama 20-30 detik, yang termasuk menggosok telapak, punggung tangan, sela-sela jari tangan dan daerah di bawah kuku. Jika tersedia, gunakan air panas yang lebih efektif membunuh kuman.
  • Keringkan tangan dengan menggunakan tisu setelah selesai mencuci tangan.
  • Jika Anda membawa cairan pencuci tangan alkohol yang digunakan tanpa pembilas, dapat digunakan setelah cuci tangan dan meninggalkan toilet.
Hal penting lain agar terhindar dari penyakit adalah dengan menjaga kondisi tubuh tetap sehat sehingga kuman-kuman tidak akan mengganggu kesehatan Anda. Menggunakan toilet umum tidak perlu ditakuti jika Anda tahu cara aman menggunakannya.







my comment :
waaahhh.. harus lebih hati2 ternyata ya kalau pake toilet umum.. terutama buat yang sering banget buang air kecil hihihi.. smoga artikel ini bermanfaat ya, mudah bgt bwt diikutin kok, dan jangan lupa jaga kebersihan, gimanapun juga kebersihan itu sebagian dari iman. kalo kita bersih insyaAllah penyakit jauh2 deh.. :)

Kanker Serviks

Kanker serviks atau kanker leher rahim (sering juga disebut kanker mulut rahim) merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak terjadi bagi kaum wanita. Setiap satu jam, satu wanita meninggal di Indonesia karena kanker serviks atau kanker leher rahim ini. Fakta menunjukkan bahwa jutaan wanita di dunia terinfeksi HPV, yang dianggap penyakit lewat hubungan seks yang paling umum di dunia.
Di Indonesia, setiap satu jam, satu wanita meninggal karena kanker serviks

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi ini merupakan faktor risiko utama kanker leher rahim. Setiap tahun, ratusan ribu kasus HPV terdiagnosis di dunia dan ribuan wanita meninggal karena kanker serviks, yang disebabkan oleh infeksi itu. Mengingat fakta yang mengerikan ini, maka berbagai tindakan pencegahan dan pengobatan telah dibuat untuk mengatasi kanker serviks atau kanker leher rahim.

Kanker serviks atau kanker leher rahim terjadi di bagian organ reproduksi seorang wanita. Leher rahim adalah bagian yang sempit di sebelah bawah antara vagina dan rahim seorang wanita. Di bagian inilah tempat terjadi dan tumbuhnya kanker serviks. Apa penyebab kanker serviks atau kanker leher rahim? Bagaimana cara pencegahannya? Serta bagaimana cara mengatasinya jika sudah terinfeksi HPV?

HPV

Kanker serviks disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) atau virus papiloma manusia. HPV menimbulkan kutil pada pria maupun wanita, termasuk kutil pada kelamin, yang disebut kondiloma akuminatum. Hanya beberapa saja dari ratusan varian HPV yang dapat menyebabkan kanker. Kanker serviks atau kanker leher rahim bisa terjadi jika terjadi infeksi yang tidak sembuh-sembuh untuk waktu lama. Sebaliknya, kebanyakan infeksi HPV akan hilang sendiri, teratasi oleh sistem kekebalan tubuh.

Penyebab dan Gejala Kanker Serviks

Kanker serviks menyerang daerah leher rahim atau serviks yang disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) yang tidak sembuh dalam waktu lama. Jika kekebalan tubuh berkurang, maka infeksi HPV akan mengganas dan bisa menyebabkan terjadinya kanker serviks. Gejalanya tidak terlalu kelihatan pada stadium dini, itulah sebabnya kanker serviks yang dimulai dari infeksi HPV dianggap sebagai "The Silent Killer".

Beberapa gejala bisa diamati meski tidak selalu menjadi petunjuk infeksi HPV. Keputihan atau mengeluarkan sedikit darah setelah melakukan hubungan intim adalah sedikit tanda gejala dari kanker ini. Selain itu, adanya cairan kekuningan yang berbau di area genital juga bisa menjadi petunjuk infeksi HPV. Virus ini dapat menular dari seorang penderita kepada orang lain dan menginfeksi orang tersebut. Penularannya dapat melalui kontak langsung dan karena hubungan seks.

Ketika terdapat virus ini pada tangan seseorang, lalu menyentuh daerah genital, virus ini akan berpindah dan dapat menginfeksi daerah serviks atau leher rahim Anda. Cara penularan lain adalah di closet pada WC umum yang sudah terkontaminasi virus ini. Seorang penderita kanker ini mungkin menggunakan closet, virus HPV yang terdapat pada penderita berpindah ke closet. Bila Anda menggunakannya tanpa membersihkannya, bisa saja virus kemudian berpindah ke daerah genital Anda.

Buruknya gaya hidup seseorang dapat menjadi penunjang meningkatnya jumlah penderita kanker ini. Kebiasaan merokok, kurang mengkonsumsi vitamin C, vitamin E dan asam folat dapat menjadi penyebabnya. Jika mengkonsumsi makanan bergizi akan membuat daya tahan tubuh meningkat dan dapat mengusir virus HPV.

Risiko menderita kanker serviks adalah wanita yang aktif berhubungan seks sejak usia sangat dini, yang sering berganti pasangan seks, atau yang berhubungan seks dengan pria yang suka berganti pasangan. Faktor penyebab lainnya adalah menggunakan pil KB dalam jangka waktu lama atau berasal dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit kanker.

Sering kali, pria yang tidak menunjukkan gejala terinfeksi HPV itulah yang menularkannya kepada pasangannya. Seorang pria yang melakukan hubungan seks dengan seorang wanita yang menderita kanker serviks, akan menjadi media pembawa virus ini. Selanjutnya, saat pria ini melakukan hubungan seks dengan istrinya, virus tadi dapat berpindah kepada istrinya dan menginfeksinya.

Deteksi Kanker Serviks

Bagaimana cara mendeteksi bahwa seorang wanita terinfeksi HPV yang menyebabkan kanker serviks? Gejala seseorang terinfeksi HPV memang tidak terlihat dan tidak mudah diamati. Cara paling mudah untuk mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Pemeriksaan ini saat ini populer dengan nama Pap smear atau Papanicolaou smear yang diambil dari nama dokter Yunani yang menemukan metode ini yaitu George N. Papanicolaou. Namun, ada juga berbagai metode lainnya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV dan kanker serviks seperti berikut:
  • IVA
IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks. Anda dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah. Ini dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang mencurigakan, maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.
  • Pap smear
Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks.
  • Thin prep
Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear hanya mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya akan jauh lebih akurat dan tepat.
  • Kolposkopi
Jika semua hasil tes pada metode sebelumnya menunjukkan adanya infeksi atau kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat yang dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi. Tujuannya untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang tidak normal pada serviks atau leher rahim. Jika ada yang tidak normal, biopsi — pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh — dilakukan dan pengobatan untuk kanker serviks segera dimulai.

Mengobati Kanker Serviks

Jika terinfeksi HPV, jangan cemas, karena saat ini tersedia berbagai cara pengobatan yang dapat mengendalikan infeksi HPV. Beberapa pengobatan bertujuan mematikan sel-sel yang mengandung virus HPV. Cara lainnya adalah dengan menyingkirkan bagian yang rusak atau terinfeksi dengan pembedahan listrik, pembedahan laser, atau cryosurgery (membuang jaringan abnormal dengan pembekuan).

Jika kanker serviks sudah sampai ke stadium lanjut, maka akan dilakukan terapi kemoterapi. Pada beberapa kasus yang parah mungkin juga dilakukan histerektomi yaitu operasi pengangkatan rahim atau kandungan secara total. Tujuannya untuk membuang sel-sel kanker serviks yang sudah berkembang pada tubuh.

Namun, mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena itu, bagaimana cara mencegah terinfeksi HPV dan kanker serviks? Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker serviks.

Mencegah Kanker Serviks

Meski kanker serviks menakutkan, namun kita semua bisa mencegahnya. Anda dapat melakukan banyak tindakan pencegahan sebelum terinfeksi HPV dan akhirnya menderita kanker serviks. Beberapa cara praktis yang dapat Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
  • Miliki pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi berbagai karotena, vitamin A, C, dan E, dan asam folat dapat mengurangi risiko terkena kanker leher rahim.
  • Hindari merokok. Banyak bukti menunjukkan penggunaan tembakau dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
  • Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda atau belasan tahun.
  • Hindari berhubungan seks selama masa haid terbukti efektif untuk mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks.
  • Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.
  • Secara rutin menjalani tes Pap smear secara teratur. Saat ini tes Pap smear bahkan sudah bisa dilakukan di tingkat Puskesmas dengan harga terjangkau.
  • Alternatif tes Pap smear yaitu tes IVA dengan biaya yang lebih murah dari Pap smear. Tujuannya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV.
  • Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah terinfeksi HPV.
  • Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet. Ini dapat dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk membersihkan organ intim wanita dari kotoran dan penyakit.

Hidup Sehat Tanpa Kanker Serviks

Kanker serviks bisa dicegah dan bisa diobati. Deteksi sejak dini dan rutin melakukan Pap smear akan memperkecil risiko terkena kanker serviks. Ubah gaya hidup Anda dan juga pola makan Anda agar terhindar dari penyakit yang membunuh banyak wanita di dunia ini. Dengan demikian, maka kesehatan serviks atau leher rahim lebih terjamin. Dengan penanganan yang tepat, kanker serviks bukanlah sesuatu yang menakutkan.





opini saya :
mencegah itu emang paling paling baik dari pada mengobati, buat saya pribadi penyakit apapun itu menakutkan kalau kita ga tau bagaimana penyakit itu bisa menyerang, bagaimana penularannya, cara mencegahnya dan pengobatannya. terus gimana agar kita bisa tahu ?bertanya ke orang yang tahu, kalau malu atau takut yasudah banyak2 aja membaca. di internet kan uda banyak banget artikel2 tentang kesehatan, seperti yang saya lakukan ini, semoga artikel yang saya post disini bisa menambah pengetahuan tentang kesehatan bagi yang belum tahu. kalau yang sudah tahu yaaa bisa lah bagi2 pengetahuannya.. hehe

Thursday, January 5, 2012

Leadership

leadership

leadership development methods and tips

Explaining and understanding the nature of good leadership is probably easier than practising it. Good leadership requires deep human qualities, beyond conventional notions of authority.
In the modern age good leaders are an enabling force, helping people and organizations to perform and develop, which implies that a sophisticated alignment be achieved – of people’s needs, and the aims of the organization.
The traditional concept of a leader being the directing chief at the top of a hierachy is nowadays a very incomplete appreciation of what true leadership must be.
Effective leadership does not necessarily require great technical or intellectual capacity. These attributes might help, but they are not pivotal.
Good leadership in the modern age more importantly requires attitudes and behaviours which characterise and relate to humanity.
The concept of serving is fundamental to the leadership role. Good leadership involves serving the organization or group and the people within it. Ineffective leaders tend to invert this principle and consider merely that the leader must be served by the people. This faulty idea fosters the notion that leadership as an opportunity to take: to acquire personal status, advantage, gain, etc., at the expense of others, which is grossly wrong. Leadership is instead an opportunity to give; to serve the organization, and crucially the people too. The modern notions of ‘servant leader’ and ‘servant leadership’ are attributed to Robert K Greenleaf (in his 1970 essay The Servant as Leader) however the philosophy and concept of leadership being a serving function rather than one that is served, is very old indeed and found in ancient civilisations and religious writings.
Leadership is centrally concerned with people. Of course leadership involves decisions and actions relating to all sorts of other things, but leadership is special compared to any other role because of its unique responsibilty for people – i.e., the followers of the leader – in whatever context leadership is seen to operate.
Many capabilities in life are a matter of acquiring skills and knowledge and then applying them in a reliable way. Leadership is quite different. Good leadership demands emotional strengths and behavioural characteristics which can draw deeply on a leader’s mental and spiritual reserves.
The leadership role is an inevitable reflection of people’s needs and challenges in modern life. Leadership is therefore a profound concept, with increasingly complex implications, driven by an increasingly complex and fast-changing world.
Leadership and management are commonly seen as the same thing, which they are not. Leadership is also misunderstood to mean directing and instructing people and making important decisions on behalf of an organization. Effective leadership is much more than these.
Good leaders are followed chiefly because people trust and respect them, rather than the skills they possess. Leadership is about behaviour first, skills second.
This is a simple way to see how leadership is different to management:
  • Management is mostly about processes.
  • Leadership is mostly about behaviour.
We could extend this to say:
  • Management relies heavily on tangible measurable capabilities such as effective planning; the use of organizational systems; and the use of appropriate communications methods.
  • Leadership involves many management skills, but generally as a secondary or background function of true leadership. Leadership instead relies most strongly on less tangible and less measurable things like trust, inspiration, attitude, decision-making, and personal character. These are not processes or skills or even necessarily the result of experience. They are facets of humanity, and are enabled mainly by the leader’s character and especially his/her emotional reserves.
Another way to see leadership compared with management, is that leadership does not crucially depend on the type of management methods and processes a leaders uses; leadership instead primarily depends on the ways in which the leader uses management methods and processes.
Good leadership depends on attitudinal qualities, not management processes.
Humanity is a way to describe these qualities, because this reflects the leader’s vital relationship with people.
Qualities critical for a leader’s relationship with his/her people are quite different to conventional skills and processes

source: http://www.businessballs.com/leadership.htm



my opinion :
Leadership exists in every human, just not all humans can evoke the spirit of leadership. all it needs to be trained and need for courage to explore the ability we have. I think the article can be a bit to help us know what is leadership, how to be a good leader and what should be done by a leader.