Saturday, January 7, 2012

Cara Menggunakan Toilet Umum yang Benar

Cara kuman-kuman tersebut masuk ke dalam tubuh adalah melalui interaksi yang Anda lakukan dengan benda-benda yang ada di toilet umum. Misalnya ketika menyentuh flush pada kloset, keran, pegangan pintu, atau benda-benda lain yang Anda sentuh. Tidak mungkin juga menghindari toilet umum karena tidak mungkin menahan keinginan ke toilet, bahkan jika dipaksakan dapat menyebabkan masalah pada tubuh, seperti infeksi saluran kemih.

Melindungi Diri di Toilet Umum
Anda tidak perlu terlalu takut menggunakan toilet karena ada beberapa cara melindungi diri dari kuman-kuman yang ada di toilet umum, antara lain:
  • Barang-barang yang Anda bawa seperti tas, dompet atau barang lainnya jangan diletakkan di lantai toilet.
  • Sebelum menggunakan kloset, flush dulu untuk mengeluarkan urine dan kotoran lainnya yang menjadi tempat tinggal bateri.
  • Jika menggunakan kloset duduk, seka dudukan toilet dengan menggunakan tisu.
  • Lapisi dudukan kloset dengan pelapis dudukan kloset jika ada, atau gunakan tisu sebagai pelapisnya.
  • Jangan duduk diatas dudukan kloset jika terlihat basah atau kotor. Posisi yang dapat dilakukan adalah dengan posisi duduk melayang tanpa menyentuh kloset. Anda dapat bertumpu pada dinding atau pintu saat melakukannya.
  • Sebisa mungkin, hindari untuk menyentuh benda-benda yang ada di toilet. Anda dapat menggunakan tisu saat menekan flush di kloset atau membuka pintu.
  • Tutup kloset sebelum menekan flush dengan menggunakan tisu. Pada keadaan terbuka, kuman-kuman dalam kloset dapat meloncat keluar dan mengenai atau masuk ke dalam tubuh. Jika tidak ada penutup, jauhi kloset saat melakukan flush.
  • Selesai menggunakan kloset, jangan lupa cuci tangan dengan menggunakan sabun. Cuci tangan dengan cara yang benar selama 20-30 detik, yang termasuk menggosok telapak, punggung tangan, sela-sela jari tangan dan daerah di bawah kuku. Jika tersedia, gunakan air panas yang lebih efektif membunuh kuman.
  • Keringkan tangan dengan menggunakan tisu setelah selesai mencuci tangan.
  • Jika Anda membawa cairan pencuci tangan alkohol yang digunakan tanpa pembilas, dapat digunakan setelah cuci tangan dan meninggalkan toilet.
Hal penting lain agar terhindar dari penyakit adalah dengan menjaga kondisi tubuh tetap sehat sehingga kuman-kuman tidak akan mengganggu kesehatan Anda. Menggunakan toilet umum tidak perlu ditakuti jika Anda tahu cara aman menggunakannya.







my comment :
waaahhh.. harus lebih hati2 ternyata ya kalau pake toilet umum.. terutama buat yang sering banget buang air kecil hihihi.. smoga artikel ini bermanfaat ya, mudah bgt bwt diikutin kok, dan jangan lupa jaga kebersihan, gimanapun juga kebersihan itu sebagian dari iman. kalo kita bersih insyaAllah penyakit jauh2 deh.. :)

Kanker Serviks

Kanker serviks atau kanker leher rahim (sering juga disebut kanker mulut rahim) merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak terjadi bagi kaum wanita. Setiap satu jam, satu wanita meninggal di Indonesia karena kanker serviks atau kanker leher rahim ini. Fakta menunjukkan bahwa jutaan wanita di dunia terinfeksi HPV, yang dianggap penyakit lewat hubungan seks yang paling umum di dunia.
Di Indonesia, setiap satu jam, satu wanita meninggal karena kanker serviks

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi ini merupakan faktor risiko utama kanker leher rahim. Setiap tahun, ratusan ribu kasus HPV terdiagnosis di dunia dan ribuan wanita meninggal karena kanker serviks, yang disebabkan oleh infeksi itu. Mengingat fakta yang mengerikan ini, maka berbagai tindakan pencegahan dan pengobatan telah dibuat untuk mengatasi kanker serviks atau kanker leher rahim.

Kanker serviks atau kanker leher rahim terjadi di bagian organ reproduksi seorang wanita. Leher rahim adalah bagian yang sempit di sebelah bawah antara vagina dan rahim seorang wanita. Di bagian inilah tempat terjadi dan tumbuhnya kanker serviks. Apa penyebab kanker serviks atau kanker leher rahim? Bagaimana cara pencegahannya? Serta bagaimana cara mengatasinya jika sudah terinfeksi HPV?

HPV

Kanker serviks disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) atau virus papiloma manusia. HPV menimbulkan kutil pada pria maupun wanita, termasuk kutil pada kelamin, yang disebut kondiloma akuminatum. Hanya beberapa saja dari ratusan varian HPV yang dapat menyebabkan kanker. Kanker serviks atau kanker leher rahim bisa terjadi jika terjadi infeksi yang tidak sembuh-sembuh untuk waktu lama. Sebaliknya, kebanyakan infeksi HPV akan hilang sendiri, teratasi oleh sistem kekebalan tubuh.

Penyebab dan Gejala Kanker Serviks

Kanker serviks menyerang daerah leher rahim atau serviks yang disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) yang tidak sembuh dalam waktu lama. Jika kekebalan tubuh berkurang, maka infeksi HPV akan mengganas dan bisa menyebabkan terjadinya kanker serviks. Gejalanya tidak terlalu kelihatan pada stadium dini, itulah sebabnya kanker serviks yang dimulai dari infeksi HPV dianggap sebagai "The Silent Killer".

Beberapa gejala bisa diamati meski tidak selalu menjadi petunjuk infeksi HPV. Keputihan atau mengeluarkan sedikit darah setelah melakukan hubungan intim adalah sedikit tanda gejala dari kanker ini. Selain itu, adanya cairan kekuningan yang berbau di area genital juga bisa menjadi petunjuk infeksi HPV. Virus ini dapat menular dari seorang penderita kepada orang lain dan menginfeksi orang tersebut. Penularannya dapat melalui kontak langsung dan karena hubungan seks.

Ketika terdapat virus ini pada tangan seseorang, lalu menyentuh daerah genital, virus ini akan berpindah dan dapat menginfeksi daerah serviks atau leher rahim Anda. Cara penularan lain adalah di closet pada WC umum yang sudah terkontaminasi virus ini. Seorang penderita kanker ini mungkin menggunakan closet, virus HPV yang terdapat pada penderita berpindah ke closet. Bila Anda menggunakannya tanpa membersihkannya, bisa saja virus kemudian berpindah ke daerah genital Anda.

Buruknya gaya hidup seseorang dapat menjadi penunjang meningkatnya jumlah penderita kanker ini. Kebiasaan merokok, kurang mengkonsumsi vitamin C, vitamin E dan asam folat dapat menjadi penyebabnya. Jika mengkonsumsi makanan bergizi akan membuat daya tahan tubuh meningkat dan dapat mengusir virus HPV.

Risiko menderita kanker serviks adalah wanita yang aktif berhubungan seks sejak usia sangat dini, yang sering berganti pasangan seks, atau yang berhubungan seks dengan pria yang suka berganti pasangan. Faktor penyebab lainnya adalah menggunakan pil KB dalam jangka waktu lama atau berasal dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit kanker.

Sering kali, pria yang tidak menunjukkan gejala terinfeksi HPV itulah yang menularkannya kepada pasangannya. Seorang pria yang melakukan hubungan seks dengan seorang wanita yang menderita kanker serviks, akan menjadi media pembawa virus ini. Selanjutnya, saat pria ini melakukan hubungan seks dengan istrinya, virus tadi dapat berpindah kepada istrinya dan menginfeksinya.

Deteksi Kanker Serviks

Bagaimana cara mendeteksi bahwa seorang wanita terinfeksi HPV yang menyebabkan kanker serviks? Gejala seseorang terinfeksi HPV memang tidak terlihat dan tidak mudah diamati. Cara paling mudah untuk mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Pemeriksaan ini saat ini populer dengan nama Pap smear atau Papanicolaou smear yang diambil dari nama dokter Yunani yang menemukan metode ini yaitu George N. Papanicolaou. Namun, ada juga berbagai metode lainnya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV dan kanker serviks seperti berikut:
  • IVA
IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks. Anda dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah. Ini dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang mencurigakan, maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.
  • Pap smear
Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks.
  • Thin prep
Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear hanya mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya akan jauh lebih akurat dan tepat.
  • Kolposkopi
Jika semua hasil tes pada metode sebelumnya menunjukkan adanya infeksi atau kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat yang dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi. Tujuannya untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang tidak normal pada serviks atau leher rahim. Jika ada yang tidak normal, biopsi — pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh — dilakukan dan pengobatan untuk kanker serviks segera dimulai.

Mengobati Kanker Serviks

Jika terinfeksi HPV, jangan cemas, karena saat ini tersedia berbagai cara pengobatan yang dapat mengendalikan infeksi HPV. Beberapa pengobatan bertujuan mematikan sel-sel yang mengandung virus HPV. Cara lainnya adalah dengan menyingkirkan bagian yang rusak atau terinfeksi dengan pembedahan listrik, pembedahan laser, atau cryosurgery (membuang jaringan abnormal dengan pembekuan).

Jika kanker serviks sudah sampai ke stadium lanjut, maka akan dilakukan terapi kemoterapi. Pada beberapa kasus yang parah mungkin juga dilakukan histerektomi yaitu operasi pengangkatan rahim atau kandungan secara total. Tujuannya untuk membuang sel-sel kanker serviks yang sudah berkembang pada tubuh.

Namun, mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena itu, bagaimana cara mencegah terinfeksi HPV dan kanker serviks? Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker serviks.

Mencegah Kanker Serviks

Meski kanker serviks menakutkan, namun kita semua bisa mencegahnya. Anda dapat melakukan banyak tindakan pencegahan sebelum terinfeksi HPV dan akhirnya menderita kanker serviks. Beberapa cara praktis yang dapat Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
  • Miliki pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi berbagai karotena, vitamin A, C, dan E, dan asam folat dapat mengurangi risiko terkena kanker leher rahim.
  • Hindari merokok. Banyak bukti menunjukkan penggunaan tembakau dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
  • Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda atau belasan tahun.
  • Hindari berhubungan seks selama masa haid terbukti efektif untuk mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks.
  • Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.
  • Secara rutin menjalani tes Pap smear secara teratur. Saat ini tes Pap smear bahkan sudah bisa dilakukan di tingkat Puskesmas dengan harga terjangkau.
  • Alternatif tes Pap smear yaitu tes IVA dengan biaya yang lebih murah dari Pap smear. Tujuannya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV.
  • Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah terinfeksi HPV.
  • Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet. Ini dapat dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk membersihkan organ intim wanita dari kotoran dan penyakit.

Hidup Sehat Tanpa Kanker Serviks

Kanker serviks bisa dicegah dan bisa diobati. Deteksi sejak dini dan rutin melakukan Pap smear akan memperkecil risiko terkena kanker serviks. Ubah gaya hidup Anda dan juga pola makan Anda agar terhindar dari penyakit yang membunuh banyak wanita di dunia ini. Dengan demikian, maka kesehatan serviks atau leher rahim lebih terjamin. Dengan penanganan yang tepat, kanker serviks bukanlah sesuatu yang menakutkan.





opini saya :
mencegah itu emang paling paling baik dari pada mengobati, buat saya pribadi penyakit apapun itu menakutkan kalau kita ga tau bagaimana penyakit itu bisa menyerang, bagaimana penularannya, cara mencegahnya dan pengobatannya. terus gimana agar kita bisa tahu ?bertanya ke orang yang tahu, kalau malu atau takut yasudah banyak2 aja membaca. di internet kan uda banyak banget artikel2 tentang kesehatan, seperti yang saya lakukan ini, semoga artikel yang saya post disini bisa menambah pengetahuan tentang kesehatan bagi yang belum tahu. kalau yang sudah tahu yaaa bisa lah bagi2 pengetahuannya.. hehe

Thursday, January 5, 2012

Leadership

leadership

leadership development methods and tips

Explaining and understanding the nature of good leadership is probably easier than practising it. Good leadership requires deep human qualities, beyond conventional notions of authority.
In the modern age good leaders are an enabling force, helping people and organizations to perform and develop, which implies that a sophisticated alignment be achieved – of people’s needs, and the aims of the organization.
The traditional concept of a leader being the directing chief at the top of a hierachy is nowadays a very incomplete appreciation of what true leadership must be.
Effective leadership does not necessarily require great technical or intellectual capacity. These attributes might help, but they are not pivotal.
Good leadership in the modern age more importantly requires attitudes and behaviours which characterise and relate to humanity.
The concept of serving is fundamental to the leadership role. Good leadership involves serving the organization or group and the people within it. Ineffective leaders tend to invert this principle and consider merely that the leader must be served by the people. This faulty idea fosters the notion that leadership as an opportunity to take: to acquire personal status, advantage, gain, etc., at the expense of others, which is grossly wrong. Leadership is instead an opportunity to give; to serve the organization, and crucially the people too. The modern notions of ‘servant leader’ and ‘servant leadership’ are attributed to Robert K Greenleaf (in his 1970 essay The Servant as Leader) however the philosophy and concept of leadership being a serving function rather than one that is served, is very old indeed and found in ancient civilisations and religious writings.
Leadership is centrally concerned with people. Of course leadership involves decisions and actions relating to all sorts of other things, but leadership is special compared to any other role because of its unique responsibilty for people – i.e., the followers of the leader – in whatever context leadership is seen to operate.
Many capabilities in life are a matter of acquiring skills and knowledge and then applying them in a reliable way. Leadership is quite different. Good leadership demands emotional strengths and behavioural characteristics which can draw deeply on a leader’s mental and spiritual reserves.
The leadership role is an inevitable reflection of people’s needs and challenges in modern life. Leadership is therefore a profound concept, with increasingly complex implications, driven by an increasingly complex and fast-changing world.
Leadership and management are commonly seen as the same thing, which they are not. Leadership is also misunderstood to mean directing and instructing people and making important decisions on behalf of an organization. Effective leadership is much more than these.
Good leaders are followed chiefly because people trust and respect them, rather than the skills they possess. Leadership is about behaviour first, skills second.
This is a simple way to see how leadership is different to management:
  • Management is mostly about processes.
  • Leadership is mostly about behaviour.
We could extend this to say:
  • Management relies heavily on tangible measurable capabilities such as effective planning; the use of organizational systems; and the use of appropriate communications methods.
  • Leadership involves many management skills, but generally as a secondary or background function of true leadership. Leadership instead relies most strongly on less tangible and less measurable things like trust, inspiration, attitude, decision-making, and personal character. These are not processes or skills or even necessarily the result of experience. They are facets of humanity, and are enabled mainly by the leader’s character and especially his/her emotional reserves.
Another way to see leadership compared with management, is that leadership does not crucially depend on the type of management methods and processes a leaders uses; leadership instead primarily depends on the ways in which the leader uses management methods and processes.
Good leadership depends on attitudinal qualities, not management processes.
Humanity is a way to describe these qualities, because this reflects the leader’s vital relationship with people.
Qualities critical for a leader’s relationship with his/her people are quite different to conventional skills and processes

source: http://www.businessballs.com/leadership.htm



my opinion :
Leadership exists in every human, just not all humans can evoke the spirit of leadership. all it needs to be trained and need for courage to explore the ability we have. I think the article can be a bit to help us know what is leadership, how to be a good leader and what should be done by a leader.

Viewer

Epson PowerLite Home Cinema 5010
LCD 3D 1080p Projector

Bill Livolsi, November 30, 2011
 
The Epson PowerLite Home Cinema 5010 is Epson’s brand new 3D 1080p projector for home theater. Like the Home Cinema 8700 UB, the 5010 has impressive contrast and very high maximum lumen output. This allows the projector to fill large screens in dark rooms or effectively combat ambient light in living rooms and other shared spaces.

Where the Home Cinema 3010 was a bit of a departure for Epson, the 5010 is a return to form. The projector’s 2.1:1 zoom lens and extensive H/V lens shift give it some of the best placement flexibility in its price class, while Frame Interpolation and Super Resolution both add subtle enhancements to an already great image. With street prices hovering around $2700, the Home Cinema 5010 is a strong contender in this year’s home theater line-up.


source: http://www.projectorcentral.com/epson_home_cinema_5010_3d_projector_review.htm



my opinion :
I agree with my friend, wava's comment  about this viewer, She said "its a good viewer / projector that will satisfy you when you use it.but its a bit expensive". well, the price doesn't lie, satisfaction and quality is fair enough given the price offered. just my opinion hehe..